Perjalanan Pulang Kampung

Tanggal 30 Agustus malam, Marra berangkat ke Salatiga... Mau pulang kampung nih ceritanya...
Di terminal Bunder Gresik mulai jam 21.45 bis jurusan Semarang selalu penuh. Bahkan ada seorang bapak yang sudah di terminal sejak jam 5 sore. Maklum malam Minggu. Nunggu kira-kira 2 jam, akhirnya jam setengah 12 malam dapat bis juga biarpun harus berdiri sampai Lamongan...
Jalanan agak macet karena di sepanjang perjalanan banyak proyek.
Sampai Semarang jam 07.00 dan langsung dapat bis jurusan Salatiga. Kali ini bisnya kosong, penumpangnya cuma 3/4.
Kira-kira jam 9 pagi sampai di rumah. Senangnya ketemu orang tua dan keponakanku yang sudah bisa jalan (terakhir ketemu masih harus digendong).

Berkibarlah Benderaku

Berkibarlah Benderaku...
Lambang Suci Gagah Perwira...
Di Seluruh Pantai Indonesia...
Kau Tetap Pujaan Bangsa...

Siapa Berani Menurunkan Engkau...
Serentak Rakyatmu Membela...
Sang Merah Putih Yang Perwira...
Berkibarlah S'lama-lamanya...

Lomba 17-an

Seperti di tempat lain, di perumahan tempat Marra tinggal juga diadakan lomba dalam rangka memperingati HUT RI.
Ini beberapa fotonya (cuma 2 macam karena yang lain ga sempat ngambil gambarnya...)


Lomba Balap Karung

Pesertanya :
Kelas Bulu... dan...













Kelas Berat...














Lomba Volley Jarik (Blind Volley)

Yang main bapak-bapak tapi netnya dari kain, jadi lawannya ga kelihatan. Tahu-tahu bola sudah ada di atas kita... Sori fotonya ga jelas karena lombanya malam hari (kayak balap F1 di Singapura tanggal 28 September nanti... he.. he.. he..) dan penerangan kurang. Saya ngambil gambarnya juga cuma pake HP yang ga ada flashnya...




















Selain dua lomba itu, tentu saja ada beberapa lomba lain. Diantaranya lomba memasukkan paku dalam botol (bukan untuk anak-anak, yang main ibu-ibu...), sepak bola daster, dan beberapa lomba untuk anak-anak. Sayangnya Marra tidak sempat ambil gambarnya, jadi tidak bisa diposting di sini...

Dirgahayu RI

Tidak terasa kita sudah ada di bulan Agustus lagi. Padahal perasaan baru kemarin merayakan Tahun Baru. Tapi memang waktu berlalu demikian cepat. Republik Indonesia pun sudah berusia 63 tahun. Usia yang cukup tua untuk ukuran manusia, tetapi masih bisa digolongkan muda untuk suatu bangsa.
Bangsa ini terus berbenah. Meskipun kebijakan dari para pemimpin banyak menimbulkan pro dan kontra, seharusnya kita juga harus bisa berpikir lebih bijak. Kalau mau demo ya sebaiknya berikan juga solusi untuk masalah yang ditentang tsb. Kalau setiap kebijakan selalu ditentang tanpa ada solusi, kapan kita akan menjadi negara yang maju?
Semoga di usia yang ke-63 ini, Republik Indonesia bisa semakin baik. Rakyatnya bisa hidup makmur dan rukun seperti yang dahulu pernah dikenal oleh bangsa lain, serta tidak pernah mengulangi kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan. Amin.